LIFESTYLE4 Alasan Mengapa Seseorang Tidak Bahagia Menurut psikoterapis, ada empat alasan mengapa seseorang tidak bahagia. Apa itu? April 4th, 3:28 PM April 4th, 3:28 PM Anya Dellanita
Pertanyaan Bagaimana saya bertobat sebagai orang Kristen? Jawaban Seseorang bernama Filipi di sebuah kota Yunani menanyakan pertanyaan yang sama kepada Paulus dan Silas. Kita tahu paling sedikit tiga hal mengenai orang ini dia adalah seorang sipir; penyembah berhala; putus asa. Ada kemungkinan dia sudah hampir bunuh diri ketika Paulus mencegah dia melakukan itu. Ia bertanya, “Apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Kisah Para Rasul1630 Fakta bahwa ia menanyakan ini menunjukkan bahwa dirinya menyadari kebutuhannya akan keselamatan - menyadari cuma kematian yang menantinya, dan karenanya dia tahu bahwa dirinya membutuhkan pertolongan. Fakta bahwa dia bertanya kepada Paulus dan Silas menunjukkan bahwa ia percaya bahwa mereka memiliki jawaban atas pertanyaannya itu. Jawabannya datang dengan cepat dan sederhana “Percayalah kepada Allah Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Kisah 1631 Cerita selanjutnya memperlihatkan bagaimana orang itu percaya dan bertobat. Sejak hari itu hidupnya mulai pertobatan orang ini hanyalah berdasarkan iman “percaya”. Hanya karena dia percaya kepada Yesus saja. Orang ini percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah “Allah” dan Mesias yang menggenapi Kitab Suci “Kristus”. Imannya juga meliputi kepercayaan bahwa Yesus mati bagi dosa dan bangkit kembali karena itulah berita yang dikhotbahkan oleh Paulus dan Silas lihat Roma 109-10 dan 1 Korintus 151-4. Secara harafiah “bertobat” artinya “berbalik.” Ketika kita berbalik kepada sesuatu, pada saat yang sama kita juga berbalik dari sesuatu. Ketika kita berbalik kepada Yesus, kita juga berbalik dari dosa. Alkitab menyebut berbalik dari dosa sebagai “penyesalan” dan berbalik kepada Kristus sebagai “iman.” Karena itu, penyesalan dan iman adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa terpisahkan, saling melengkapi. Pertobatan memerlukan baik penyesalan maupun iman diindikasikan dalam 1 Tesalonika 19 - “bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah” 1 Tesalonika 19. Hasil pertobatan sejati sebagai orang Kristen ia akan meninggalkan jalan hidupnya yang dulu dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pikiran yang jahat. Secara sederhana, pertobatan sebagai orang Kristen harus didahului ada tidaknya iman bahwa Yesus adalah Anak Allah yang telah mati bagi dosa dan sudah bangkit kembali. Anda harus sependapat dengan Allah bahwa Anda memang orang berdosa yang membutuhkan keselamatan, harus percaya bahwa hanya Yesus saja yang bisa menyelamatkanmu. Ketika Anda berbalik dari dosa kepada Kristus, Allah berjanji menyelamatkan dan memberimu Roh Kudus, yang akan menyucikanmu sebagai ciptaan baru. Kekristenan sejati bukanlah agama. Menurut definisi Alkitab, kekristenan lebih mengenai ada tidaknya hubungan antara seseorang dengan Yesus Kristus. Kekristenan sebenarnya mengenai Allah yang menawarkan keselamatan kepada setiap orang yang percaya dan mau menerima karya salib Yesus Kristus. Seseorang yang bertobat sebagai orang Kristen bukan mengenai meninggalkan satu agama dan memeluk agama lainnya. Bertobat sebagai orang Kristen lebih mengenai apakah kita sudah menerima hadiah yang ditawarkan Allah, dan memiliki relasi pribadi dengan Yesus Kristus, yang membuahkan pengampunan dosa dan kekekalan di Surga setelah kelak meninggal. Apakah Anda berniat bertobat sebagai orang Kristen karena apa yang Anda baca ini? Jika YA, berikut ini adalah sebuah doa sederhana yang dapat Anda panjatkan pada Allah. Mengucapkan doa ini atau doa lainnya tidak akan menyelamatkanmu. Doa ini hanya sebuah cara untuk mengungkapkan iman Anda kepada Allah dan ungkapan terima kasih padaNya atas keselamatan yang telah disediakan bagimu.. Hanyalah iman kepada Yesus yang dapat menyelamatkan Anda dari kebinasaan. “Bapa di surga, saya tahu bahwa saya telah berdosa terhadap Engkau dan layak mendapatkan hukuman. Namun Yesus Kristus telah menanggung hukuman yang sepantasnya saya tanggung sehingga melalui iman kepadaNya saya dapat diampuni. Saya percaya kepadaMu untuk keselamatanku. Terima kasih untuk anugerah dan pengampunanMu yang ajaib – anugrah hidup kekal! Amin!” English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Bagaimana saya bertobat sebagai orang Kristen?
Jikakita lihat beberapa cerita dalam film atau drama umumnya balas dendam merupakan salah satu cara menghadapi pelaku kejahatan. Tapi marilah kita pertimbangkan: jika kita membalas, maka kita juga telah melakukan kejahatan, kita menambah kejahatan, dan kalah terhadap kejahatan. Dan kita juga tahu bahwa kejahatan akan mendapatkan ganjarannyaWaktu terbaik bertobat. JAKARTA - Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhajul Abidin mengingatkan orang-orang yang sedang bertobat untuk mengingat tiga hal. Dijelaskan juga bahwa penyesalan dan tobat adalah dua hal yang berbeda. Tiga hal yang harus diingat saat bertobat yang pertama adalah, menyadari betapa buruknya dampak dosa-dosa yang telah dilakukan terhadap hatinya. Kedua, ingat kerasnya siksa Allah SWT, kepedihan yang akan dialami akibat murka dan kemarahan-Nya yang tidak akan sanggup untuk kamu hadapi. Ketiga, seorang hamba mesti menyadari besarnya kelemahan dan kurangnya tenaga untuk bisa menahan diri dari godaan dosa. Mana mungkin orang yang tidak tahan dengan panasnya matahari dan tamparan tangan manusia akan sanggup menahan panasnya api neraka dan pukulan pentungan berduri dari malaikat Zabaniah. Mereka juga tidak mungkin kuat menahan gigitan ular yang besarnya seperti leher unta, sengatan kalajengking-kalajengking sebesar keledai yang diciptakan dari api di neraka jahanam. Semoga Allah melindungi kita dari semua itu dan semoga Allah melindungi kita dari murka serta azabnya. Jika kamu sering mengingat hal-hal tersebut dan membiasakan diri dengan mengingatnya di tengah malam dan siang hari. Maka ia akan membawa kepada tobat nasuha dari dosa-dosa yang pernah kamu lakukan, dan Allah yang memberikan taufik serta anugerah. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda, "Penyesalan itu adalah tobat." Nabi Muhammad SAW tidak menyebutkan syarat-syarat ketat tobat. Ketahuilah bahwa penyesalan dan tobat itu merupakan dua perbuatan yang berbeda. Rasa sesal tidak bisa menjadi ukuran karena itu menyangkut perbuatan-perbuatan yang tidak sengaja atau tidak ia inginkan terjadi, sedangkan tobat merupakan tindakan yang sadar dilakukan oleh seorang hamba berkenaan dengan perbuatan dosa yang sengaja ia lakukan. Seseorang bisa sangat menyesal terhadap sebuah dosa yang ia lakukan, karena dosa itu telah merusak kebaikan dan kehormatannya, dan mungkin telah merugikan secara duniawi. Penyesalan itu bukanlah tobat, apa yang dimaksud dalam hadis di atas adalah hanya dengan menyesali dosa-dosa maka ia akan bertobat, dan penyesalan itu benar-benar merupakan sifat seorang hamba Allah. Jika seorang yang bertobat tetap memperhatikan dan mengingat tiga yang harus di ingat saat bertobat, maka rasa sesal akan lahir di hatinya, itu akan mampu mencegah dari perbuatan dosa. Adanya rasa sesal di hati ini akan mengarahkan orang itu kepada sikap selalu memohon dan merendahkan diri di hadapan Allah. Menyesali dosa merupakan sebab dari lahirnya tobat dan merupakan sifat orang-orang yang bertobat. Itulah mengapa Rasulullah menamakan dengan tobat, pahamilah hal itu agar Allah memberi taufik kepada kamu. Hal ini dijelaskan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhajul Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013.
Jakarta Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Tidak ada manusia yang benar-benar suci dari segala dosa. Setinggi apapun jabatanmu kini, kamu tak lepas dari dosa. Baik itu dosa kecil ataupun dosa besar. Tata Cara Sholat Tasbih dan Manfaatnya, Bisa untuk Menghapus Dosa Doa-doa yang Harus Dihapal untuk Semua Kejadian agar Terhindar dari Bahaya Tata Cara Sholat Taubat Nasuha dan Bacaan Doa Lengkap Segala dosa yang pernah diperbuat oleh manusia tentu saja bisa diampuni oleh Tuhan asalkan kamu mau bertaubat. Cara bertaubat sendiri ada beberapa jenis, tergantung taubat seperti apa yang kamu lakukan. Dalam Islam pun telah diberitahukan bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa dan menghapus kesalahan kamu dengan bertaubat. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS An-Nisa ayat 31 yang artinya sebagai berikut. “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dosa-dosamu yang kecil dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia surga.”Sebab-sebab diterimanya TaubatJika kamu melakukan dosa ataupun kesalahan, maka segeralah untuk bertaubat. Karena Allah selalu memaafkan hambanya. Dan berikut ini sebab-sebab Allah menerima taubat yang kamu lakukan yang telah dirangkum dari berbagai sumber pada Rabu 23/1/2019. 1. Karena Allah SWT Maha Mengahisi dan Maha Pengampun 2. Agar hamba-hambanya bersih dari dosa dan memperoleh kebahagian di Surga-Nya kelak 3. Orang-orang yang bertaubat tidak mengulangi dosa yang pernah diperbuat 4. Mencegah dari kejahatan dan agar orang-orang lebih banyak melakukan TaubatSebelum kamu melakukan taubat, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu syarat-syarat untuk bertaubat. Dan berikut ini rangkuman syarat bertaubat oleh Kamis 28/2/2019 dari berbagai sumber. 1. Islam, Jika kamu melakukan taubat dengan cara yang dianut oleh Islam, tentu saja kamu haruslah beragama. Karena hal ini pun telah dijelaskan dalam QS An-Nisa ayat 18. “Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.” 2. Ikhlas, saat kamu melakukan sebuah taubat, kamu harus dengan ikhlas untuk menjalankannya. Karena dengan keikhlasan itu artinya kamu hanya mengahrapkan ridho dari Allah SWT. 3. Mengakui dosa, jika kamu benar-benar ingin menghapus semua kesalahan yang pernah diperbuat, kamu harus mengakui kesalahan tersebut di hadapan Allah SWT. Dengan cara mengakui serta memohon keselamatan dengan berdoa kepada Allah. 4. Menyesalai perbuatan, selain kamu harus mengakui dosa, kamu juga diharuskan memiliki rasa penyesalan. Penyesalan tersebut akan memberikan kemampuan kepada kamu untuk takut dan menjadi penghalang apabila kamu berniat melakukan kembali kesalahan atau dosa tersebut. 5. Lepas dan tinggalkan perbuatan dosa. Apabila pelanggaran yang kamu perbuat adalah melakukan larangannya, dan meninggalkan perintahnya, maka kamu harus melaksanakan perintahnya sebagai cara meninggalkan perbuatan dosa tersebut. Hal ini juga tercantum dalam firman Allah SWt dalam QS Al Imran ayat 135. “Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui.”Ada beberapa cara untuk kamu bertaubat dari kesalahan dan dosa yang telah kamu perbuat. Apabila dosa atau kesalahan yang kemu perbuat termasuk dalam dosa kecil, maka kamu perlu untuk bertaubat dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dan selalu beristighfar. Namun apabila dosa yang telah kamu perbuat itu besar, maka cara bertaubat yang harus kamu lalukan ialah dengan sholat taubat dan tidak mengulanginya lagi. Kamu juga diharuskan untuk mengerti cara taubat dengan tulus dan sungguh-sungguh bila memang telah melakukan dosa besar seperti zina ataupun syirik. 1. Menyesali dengan sungguh-sungguh Jika kamu ingin bertaubat, maka kamu sebaiknya untuk menyesali segala perbuatan yang telah kamu lakukan dengan sungguh-sungguh. Karena sebuah penyesalan sendiri ialah hakekat untuk bertaubat. Dan apabila kamu masih teringat dengan kemaksiatan yang kamu perbuat, maka kamu harus melawannya dengan kesedihan yang ada. 2. Meninggalkan dosa zina dan semua pemicu Tentu saja untuk meninggalkan sebuah dosa tersebut kamu haru meninggalkan perbuatnnya. Selain itu kamu juga harus meninggalkan dan menjauh dari segala pemicu dosa zina tersebut. 3. Bertekad tidak mengulang kembali Selain mengakui kesalahan dan meninggalan segala pemicu dari dosa zina tersebut, cara bertaubat selanjutanya ialah tidak mengulai kesalahan yang telah diperbuat. Kamu harus memiliki tekad untuk tidak mengulang kembali kesalahan tersebut. 4. Dekatkan diri dan banyak beribadah Cara bertaubat yang sangat disarankan tentu saja kembali mendekatkan diri dan banyak beribadah kepada Allah SWT. Karena mendekatkan diri kepada Allah dapat menggugurkan dosa yang telah kamu perbuat. Selain itu telah dijelaskan pula dalam firman Allah di QS Hud ayat 114. “Dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang pagi dan petang dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” 5. Sholat Taubat Sholat taubat ini bisa kamu lakukan dengan dua rakaat dan juga niat dalam hati. Niat yang kamu ucapkan hanyalah berniat untuk sholat taubat dan mohon ampunan agar diridhoi oleh Allah SWT. Dan memohon ampunan kepada Allah juga bisa dilakukan dengan sholat taubat ini. Pada saat kamu melakukan sholat taubat, maka kamu pun telah berjanji untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. 6. Cari lingkungan yang baik Lingkungan yang baik tentu saja akan membawa dampak yang baik pula untuk kamu. Oleh karena itu, jika kamu memang bertekad untuk lepas dari segala perilaku tak terpuji, maka kamu harus mencari lingkungan yang baik. Hal ini juga dilakukan untuk memperkuat taubat yang telah kamu lakukan. 7. Rahasiakanlah Dosa yang pernah kamu perbuat sebaiknya rahasiakan. Rahasiakan dosa dari siapapun termasuk orang terdekat anda apalagi orang lain. Dalam sebuah hadist pun Rasulullah pernah bersabda. “Siapa yang tertimpa musibah maksiat dengan melakukan perbuatan semacam ini perbuatan zina, hendaknya dia menyembunyikannya, dengan kerahasiaan yang Allah berikan.” HR. Malik Maka dari itu sebaiknya kamu mulai untuk menjauhi segala jenis dosa yang ada. Dan semoga Allah akan mengampuni setiap dosa yang diperbuat dan selalu meridhoi jalan yang kamu ambil.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.KataKata Kutipan Bijak Islami. 1. "Yang paling dianggap ringan di dunia ini adalah meninggalkan salat." - Imam Ghazali. 2. "Barangsiapa yang waktunya berjalan untuk Allah dan bersama Allah, maka itulah sebenarnya kehidupan dan umurnya." - Ibnu Qayyim. 3. "Waktu malam itu panjang, maka janganlah engkau memendekkannya dengan tidurmu.
Oleh Prof Azyumardi Azra Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Anas RA disebutkan bahwa telah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW. Dia lalu berkata, ''Ya, Rasulullah, sesungguhnya aku telah berbuat dosa.'' Nabi menjawab, ''Mintalah ampun kepada Allah.'' Lelaki itu kembali berkata, ''Aku bertobat, kemudian kembali berbuat dosa." Nabi bersabda, ''Setiap kali engkau berbuat dosa, maka bertobatlah, hingga setan putus asa.'' Lelaki itu berkata lagi, ''Ya, Nabi Allah, kalau begitu dosa-dosaku menjadi banyak.'' Maka, Nabi bersabda lagi, ''Ampunan Allah SWT lebih banyak daripada dosa-dosamu.'' Hadis Nabi Muhammad SAW ini mengisyaratkan bahwa meminta ampunan kepada Allah SWT selalu berkaitan dengan dosa dan salah. Meminta ampun sering kali dihubungkan dengan bertobat kepada Allah merupakan aktivitas keagamaan yang harus dilakukan setiap manusia. Sebab, manusia adalah ciptaan Allah SWT yang secara fitrah dibekali dengan sikap salah dan lupa. Permintaan ampun tidak akan menuai hasil bila tidak disertai dengan bertobat kepada-Nya, dan meminta maaf kepada orang yang merupakan salah satu maqam di dalam dunia tasawuf. Bagi kalangan sufi, bertobat berarti meninggalkan sesuatu yang tercela dan terlarang yang ditetapkan di dalam ajaran agama Islam demi mencapai sesuatu yang terhormat, mulia, dan terpuji di sisi Allah SWT. Bertobat adalah pengakuan dan penyesalan terhadap perbuatan alpa dan dosa. Ketika ditanya tentang tobat, sufi Sahl Ibn 'Abd Allah dan Al Junaid menjawab, ''Tobat ialah engkau tidak mengingat dosamu.'' Al-Junaid menjelaskan bahwa melupakan dosa berarti tidak lagi mengingat dosa-dosa yang telah diperbuat yang melekat dalam tiga syarat yang harus dipenuhi seseorang bila tobatnya ingin diterima Allah. Pertama, menyesali diri, karena telah telanjur melakukan maksiat dan melanggar ketentuan-ketentuan agama. Kedua, menjauhkan dan meninggalkan diri dari semua maksiat kapan dan di mana saja berada. Ketiga, berkemauan dan berjanji pada diri sendiri secara sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi kemaksiatan, karena menyadari bahwa perbuatan maksiat menghalangi hubungan dia dengan Tuhannya dan dapat memutus hubungan dengan orang yang telah berbuat salah dan mau bertobat, harus meminta maaf kepada orang yang dizalimi. Meminta dan memberi maaf merupakan dasar bagi terwujudnya ishlah. Dalam konteks kehidupan sosial-politik masyarakat kita kini, pemaafan masih tetap relevan. Dalam pengertian umum, pemaafan berarti 'mengingat' dan sekaligus Islam, proses ini disebut sebagai muhasabah introspeksi, yakni saling 'menghitung' atau 'menimbang' peristiwa-peristiwa pahit yang telah melukai pihak-pihak tertentu. Melalui muhasabah, berbagai pihak melakukan perhitungan dan sekaligus penilaian moral terhadap kejadian-kejadian yang pernah berlaku yang mungkin merugikan perorangan maupun masyarakat luas. Wallahua'lam. sumber Pusat Data RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
djonjHi.